Belajar Tidak Marah

Alkisah, seekor ular memasuki gudang tempat kerja tukang kayu di sore hari. Kebiasaan si tukang kayu, membiarkan sebagian peralatan kerjanya masih berserakan dan tidak merapikannya.

Nah ketika ular itu berjalan kesana kemari di dalam gudang, tanpa sengaja ia merayap di atas gergaji.Tajamnya mata gergaji, menyebabkan perut ular terluka. Tapi ular beranggapan gergaji itu menyerangnya.

Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali. Serangan itu menyebabkan luka parah di bagian mulutnya.Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya.Ia pun membelit kuat gergaji itu. Maka tubuhnya terluka amat parah dan akhirnya ia pun mati..

Kadangkala, di saat kita marah, kita ingin melukai orang lain. Tapi sesungguhnya tanpa disadari, yang dilukai adalah diri kita sendiri.

Mengapa ???   

Karena perkataan dan perbuatan di saat marah adalah perkataan dan perbuatan yang biasanya akan kita sesali di kemudian hari..

Pesan moral :

Mari,  belajar untuk tidak marah (atau setidaknya mampu meredakan marah) terhadap situasi buruk yang kita alami. Selesaikan semua masalah dengan  kesabaran, kerendahan hati dan penuh kasih.

gue-sabar-tapi-galak-hati2

Doa Mohon Rezki Halal

Muslimah Berdoa

8 Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan
membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah
ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna
sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan
terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong
mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan
saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :
“Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan
waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu
berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan
bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan
yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu,
ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih
menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku
makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu
menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan
cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan
ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan
kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api
untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang
untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun
dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan
dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku
berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus
kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak
capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku
pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,
ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah
disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental
tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental.
Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk
ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :”Minumlah nak, aku tidak
haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita
pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat
kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati
yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar
maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat
kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan
nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta”
———-KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan
bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak
mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang
bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu
memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang
tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya
punya duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika
berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja
di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud
membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik
hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku
tidak terbiasa” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker
lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di
seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk
ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya
setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku
dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya
terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas
betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat
lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air
mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti
ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku,Aku
tidak kesakitan” ———-KEBOHONGA N IBU YANG KEDELAPAN

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta
menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu ! ”
Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon
ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita
untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita
yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk
meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah
dan ibu yang ada di rumah.

Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan
pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas
apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di
samping kita.

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?
Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita
sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita
renungkan kembali lagi..

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu
kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di
kemudian hari.

Nasehat Dari Cerita Seekor Tikus

Sepasang suami istri petani pulang ke rumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam,
“Hmmm…makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar?”

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah perangkap tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak,
“Ada perangkap tikus di rumah!….di rumah sekarang ada perangkap tikus!….”
Ia mendatangi ayam dan berteriak,
“Ada perangkap tikus!”
Sang Ayam berkata,
“Tuan Tikus, aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku”

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak.
Sang Kambing pun berkata,
“Aku turut bersimpati…tapi tidak ada yang bisa aku lakukan.”
Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.
” Maafkan aku, tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali”
Ia lalu lari ke hutan dan bertemu ular.
Sang ular berkata,
“Ahhh…Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku”

Akhirnya Sang Tikus kembali ke rumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri. Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tidak sempat diselamatkan.

Sang suami harus membawa istrinya ke rumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang, namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam. Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya(kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam). Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya. Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya. Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat. Dari kejauhan…Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

SUATU HARI.. KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA… PIKIRKANLAH SEKALI LAGI..

Ikatan Pencak Silat Budi Suci Perpaduan Gerak Silat dan Zikir

PERGURUAN SILAT BUDI SUCI salah satu perguruan silat batin atau kerohanian yang sudah berkembang sejak dulunya. Aliran perguruan ini memadukan pernafasan dengan amalan doa melalui zikir.

Secara ilmiah, Silat Budi Suci memanfaatkan tenaga listrik yang mempunyai tegangan tinggi yang ada dalam diri. Dengan adanya kekuatan yang timbul dari gelombang listrik itu, maka musuh yang mempunyai niat salah akan terpental dan terjatuh.

Artis Dt. Rajo Indo

Begitu tingginya kekuatan dari dalam tubuh, dapat menimbulkan tenaga yang maha dasyat. Tidak salah kalau seorang anggota Budi Suci itu berzikir. Dalam berzikir mempunyai tingkatan-tingkatan amalan sesuai dengan perkembangan anggota yang mempelajarinya.

Perguruan Budi Suci merupakan tenaga batin atau kerohanian. Sebab, kekuatan yang ditimbulkan perpaduan pernapasan dengan amalan doa dan menyebutnya bukan Tenaga Dalam karena masih menggunakan amalan diiringi metode olah napas.

klik untuk perbesar gambar

Tenaga batin, adalah kekuatan luar biasa yang merupakan anggota kelengkapan ditubuh manusia sebagaimana halnya panca indra dan anggota tubuh lainnya. Tenaga batin bisa dibangkitkan melalui jurus-jurus silat yang dipadukan dengan olah nafas serta konsentrasi, dengan memohon keridhoan Allah SWT.

Karena itu, pengamalan Budi Suci berdasarkan kepada Al-Quran dan Hadist serta selalu berzikir. Dalam pelaksanaan zikir memakai suatu metode yang terdapat dalam ilmu sufi.

Metode pengamalannya dinamakan tarikat yang khusus mutlak diperlukan untuk amalan itu.

Aliran perguruan tenaga batin Budi Suci, mempunyai 10 jurus yang perlu diketahui setiap anggotanya. Masing-masing jurus tersebut, juga mempunyai amalan doa yang dilakukan melalui zikir.

 klik untuk perbesar gambar

Namun, sebelum memasuki amalan doa jurus yang akan dizikirkan, setiap anggota harus lulus zikir pondasi atau zikir awal. Hal ini bertujuan, agar diamalkan lebih berfaedah dan bermakna. Seperti dengan perguruan silat aliran tenaga bathin lainnya, Budi Suci juga mempunyai larangan dan pantangannya.

Larangan dan pantangan yang harus dihindari anggota Budi Suci itu, adalah melawan kepada kedua orang tua, melakukan zina, melakukan zina, meminum minuman yang memabukkan, berjudi dan berdusta.

 Syarat utama jadi anggota Budi Suci adalah beragama Islam dan mengerjakan salat. Kalau larangan dan pantangan itu dilanggar, maka dampaknya akan dirasakan.

Diterima IPSI karena Pencaksilatnya

ALIRAN perguruan tenaga bathin Budi Suci berkembang di Sumatera Barat, khususnya kota Padang sekitar tahun 1976. Orang – orang yang telah berjasa mengembangkannya adalah Tuangku Khaidir dan Buya M. Noer.

Kedua guru ini belajar dari Buya Baharudin sekitar tahun 1960-an, dan Buya Baharudin menuntut Budi Suci kepada Buya Syai’un di Palembang. Diatas Buya Syai’un itu ada tiga tokoh yang sangat berjasa sekali dalam pengembangan aliran Budi Suci, yaitu Syekh Siddiq, Syekh Arman dan Syekh Imran.

 klik untuk perbesar gambar

Tuangku Khaidir membawa Budi Suci ke Sumatera Barat sekitar tahun 1970-an dengan dua murid pertama nya, yaitu Nurdin Nong dan Syofyan yang pada tahun 1976 pergi ke Padang mengembangkan Budi Suci, tepatnya di Mata Air yang sekarang ini menjadi Sekretariat Pusat IPSBS.

Sedangkan Bagindo Bujang pun ikut mengembangkan Budi Suci di Pasir Sebelah Koto Tangah. Murid dari Syofyan, adalah Artis (Dt. Rajo Indo), Arpis, Akmal Men dan Asril. Pengangkatan Artis Dt. Rajo Indo menjadi guru, dilakukan oleh Tuangku Khaidir dan kemudian Nurdin Nong, murid dari Tuangku Khaidir didatangkan ke Padang dan bersama-sama mengembangkan Budi Suci. Keberadaan Budi Suci tidak hanya di Mata Air dan Pasir Sebelah saja, tapi menyebar dalam bentuk sasaran.

Berkat kegigihan Artis Dt. Rajo Indo yang ketika itu sudah diangkat menjadi guru, beliau bersama dengan yang lainnya mengurus izin latihan. Pada tanggal 22 Juli 1978, keluar izin latihan dari Polsek Teluk Bayur dan pada tahun itu juga diajukan izin ke IPSI untuk bergabung.

klik untuk perbesar gambar

Pada tanggal 4 April 1985, Perguruan Budi Suci yang selama ini berlatih bersifat sasaran diterima menjadi anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sumatera Barat.

Diterimanya Budi Suci menjadi anggota IPSI, karena ada pencak silat nya, maka resmi lah Perguruan Budi Suci menjadi Ikatan Pencak Silat Budi Suci (IPSBS).

Selanjutnya IPSBS ditunjuk menjadi koordinator seluruh Perguruan Budi Suci yang membuka sasaran, maka dilakukan pendekatan dan pengalangan seluruh Perguruan Budi Suci yang ada.

Kemudian tanggal 4 Januari 1992, Pengurus IPSBS dikukuhkan IPSI Sumatera Barat yaitu oleh Ketua Umum IPSI Sumbar H. Bulkaini HA. Kini Perguruan Budi Suci terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Pendekar60

Beberapa lokasi sasaran Budi Suci, yaitu di Parak Laweh gang kuburan, Banuaran, Mata Air, Parak Karakah, Pampangan, Taruko, Limau Manih, Pasar Ambacang, Pasir Jambak, SMK 5 Padang (eks STM 2 Padang)  dan Limau Manis serta GOR H. Agus Salim.

Untuk luar Kota Padang berada di Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Pasaman Timur, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, Bukittinggi bertempat di Tigo Baleh, Agam bertempat di Ambun Pagi, Dumai, Pekan Baru, Batam, Tembilahan, Jakarta, Malang, Bagan Siapi-Api dan beberapa kota besar lainnya.

BERITA TERKAIT :

Padukan Keimanan dan Kesucian Budi

Fauzi Bahar Lantik Pengurus dan Dewan Guru IPS-BS