Waspadai Parasit Crypto di Kolam Renang

Sebagai orang tua yang sibuk, kadang kita ingin menghabiskan waktu bersama anak-anak kita ke suatu tempat. Anak-anak cenderung lebih suka memilih kolam renang untuk berekreasi. Namun, tanpa Anda sadari ada bahaya mengintai di dalam kolam renang.

Adalah parasit cryptosporidium (Crypto) yang terdapat pada air dapat menyebabkan diare selama 1 hingga 3 minggu, keram atau sakit perut, dehidrasi, nausea (mual), muntah, demam bahkan berat badan yang menurun. Gejala terkena parasit yang tumbuh dalam air ini biasanya dimulai paling tidak 2 sampai 10 hari setelah terinfeksi.

Crypto menyebar melalui air yang tercemar dan terminum oleh kita atau bahkan ketika kita menyelam, air kolam renang tanpa sengaja tertelan. Crypto tidak langsung menyebar kedalam darah. “Hal penting yang dapat kita lakukan adalah menjauhkan bakteri Crypto jauh dari air.” kata Michele Hlavsa, RN, MPH, kepada WebMD.

“Bahkan di dalam kolam renang dengan perawatan yang baik sekalipun, crypto dapat bertahan selama 10 hari,” karena crypto tahan terhadap klorin. “Meskipun faktanya ada klorin di dalam air, air tetap tidak steril. Karena air itu bukan untuk diminum,” kata Hlavsa.

Ada beberapa tips untuk mencegah peyakit yang disebabkan oleh air :

1. jangan berenang ketika Anda sedang diare. Jangan kembali ke kolam renang sebelum diare Anda sembuh, paling tidak 2 minggu setelah diare Anda terhenti.

2. Usahakan jangan meminum air di dalam kolam renang. Hindari air yang masuk ke mulut Anda.

3. Mandi sebelum Anda berenang.

4. Cuci tangan Anda setelah menggunakan toilet atau mengganti popok bayi.

5. Bawa anak Anda ke dalam kamar mandi untuk membersihkan kotoran di kelamin dan dubur, atau lebih sering memeriksa popok bayi Anda.

6. Mandikan anak Anda sebelum berenang dengan sabun dan air, meskipun mereka terlihat bersih.
Sumber : Mediaperempuan

Kisah Nyata Yang Tragis: Berhati Hatilah Memarahi Anak!

Ini adalah kisah tragis, dimana sebuah keluarga dalam satu hari kehilangan dua orang anaknya! Seorang anak mati kehabisan darah dan yang satunya mati terlindas mobil. Sebuah keluarga bahagia dengan 2 orang anak, yang bungsu adalah laki-laki berumur 3 tahun dan yang sulung adalah perempuan berumur 5 tahunan. Keluarga tersebut mempunyai seorang Pembantu/Pengasuh yang bekerja dan tinggal di rumah mereka.

Setiap keluarga didunia ini pasti mempunyai cara-cara tertentu yang menjadi kebiasaan dalam memberikan pengertian kepada anak-anak mereka entah itu dalam hal tindakan, contoh-contoh atau ucapan-ucapan saat memberikan “ancaman” agar menghentikan prilaku-prilaku yang tidak dikehendaki. Untuk keluarga ini, terlontar kata-kata: “Kalau ngompol terus, nanti dipotong tititnya!” Mungkin kata-kata tersebut sering terlontar dari mulut seorang pembantu/pengasuh (atau bahkan mungkin orang tuanya) ketika memarahi/menghukum/mengancam anak laki-laki yang masih berumur 3 tahunan.

Suatu ketika, pembantu/pengasuh tersebut pergi sebentar membeli sesuatu dan meninggalkan ke-2 anak majikannya di rumah dan anak lelaki kecil itu ditinggalkan dalam keadaan tertidur. Ketika si adik mengompol dalam tidurnya, Si kakak seketika mengambil pisau dan memotong titit si adik. Akibatnya darah segera mengucur tidak ada henti dari titit adiknya. Saat si pembantu datang, dan mengetahui hal inimaka bukan main shoknya Ia!

Ia segera melaporkan kejadian ini kepada majikannya. Sementara si kakak, karena takut dimarahi, Ia sudah lari bersembunyi. Ketika si orang tua melihat kondisi si bungsu, dengan darah berhamburan
kemana-mana, maka paniklah Ia! Saat itu tidak ada satupun urusan dimuka bumi ini yang hendak dilakukannya kecuali segera membawa si bungsu ke rumah sakit! Dengan segera ia mengambil kunci mobil dan mengangkat si Bungsu kedalam mobilnya, menghidupkan mobil dan segera tancap gas untuk
dibawa kerumah sakit.

Si kakak yang sangat ketakutan atas perbuatannya, saat itu, justru tengah bersembunyi di kolong mobil….terlindas dan mati seketika itu juga!. Sungguh mengenaskan!!! Makanya untuk yang menjadi orang tua sebaiknya memberikan ucapan-ucapan yang baik meskipun dalam memarahi anak seemosional-emosionalnya tetap harus diperhatikan. Apalagi didikan yang tidak baik justru menjadikan si anak salah persepsi. Semoga tidak terjadi pada anak Anda!

Sumber : http://www.kaskus.us

Pabrik Semen Padang Jadi Museum

Padang – Indonesia dalam waktu dekat akan memiliki museum pabrik semen pertama. Pabrik semen pertama milik Semen Padang yang dibangun pada tahun 1910 silam, Indarung I, segera dijadikan museum dengan menelan dana sebesar Rp 10 miliar.

“Ini karena evolusi industri,” kata Direktur Utama PT Semen Padang, E. Irzal kepada wartawan di Wisma Indarung Padang, Sumatera Barat, Kamis (27/3/2008).

Selain karena kondisi pabrik yang sudah tua dan tidak layak, pembangunan museum ini juga untuk digunakan para pelajar dan mahasiswa sebagai studi proses pembangunan semen.

Irzal menambahkan, pembangunan museum ini untuk menghargai sejarah serta untuk menandakan bahwa pabrik semen pertama berada di Padang.

Untuk dana yang digelontorkan untuk pembangunan museum yang berada di dalam komplek perusahaan, PT Semen Padang menyiapkan dana sebesar Rp 10 miliar.
“Total dana sebesar Rp 10 miliar, untuk tahap pertama dana yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 2 miliar dulu,” ungkap Irzal. Irzal menambahkan, pembangunan museum pabrik semen yang berada di ketinggian 200 meter diatas permukaan air laut tersebut diharapkan selesai pada akhir tahun 2009. Untuk museum ini nantinya, selain masih memperlihatkan bangunan pabrik yang asli juga akan dilengkapi dengan miniatur pabrik untuk mengetahui proses pembuatan semen.

Perlu diketahui, pabrik Semen Padang berada di Desa Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan yang berada di ketinggian 200 meter diatas permukaan air laut. Dengan luas tambang kapur sebesar 260 hektar. Selain dipenuhi berbagai tanaman untuk menyaring polusi, di dalam area pabrik ini juga terdapat area padang golf yang memiliki 11 hole.( fat / ddn )

Museum Pabrik Semen di Semen Padang yang rencananya juga akan diikuti oleh Semen Gresik ini nantinya akan menjadi bagian dari Museum Pabrik Semen yang pernah didirikan sebelumnya, diantaranya adalah Atlas Portland Cement Company Memorial Museum dan Bamberton Historical Society. Dimana akan memberikan ilustrasi pabrik Semen Padang tempo doeloe yang masih menggunakan Proses Basah dalam pengolahan batu kapur dan bahan-bahan lainnya menjadi semen.

Ini akan sangat menarik sekali karena proses pengolahan semen yang demikian sudah ditinggalkan untuk saat ini di PT Semen Padang, dan telah digantikan oleh Proses Kering yang modern dan relatif lebih efisien. Sementara itu juga dapat disaksikan transportasi bahan baku di jaman dulu yang belum menggunakan belt conveyor untuk mengangkut batu kapur dan silika dari Bukit Karang Putih dan Ngalau ke pabrik di Indarung, namun masih menggunakan jaringan kereta gantung yang menambah kesan klasik, sungguh menarik dan unik.

Berikut beberapa photo sudut-sudut Pabrik Indarung I cikal bakal PT Semen Padang sejak 1910 yang telah berhenti beroperasi dan akan dijadikan museum.

Serangkaian memorabilia dan dokumentasi lama juga akan coba ditampilkan untuk membangkitkan kembali kenangan akan geliat pabrik semen pertama di Indonesia ini. Dari mulai jaman Hindia Belanda, pendudukan Jepang, revolusi kemerdekaan, pendudukan kembali Belanda hingga pengambilalihan kembali oleh pemerintah RI. Untuk lebih lengkapnya, mari kita tunggu hingga akhir tahun 2009, saat rencana launching perdana Museum Pabrik Semen pertama di Indonesia ini akan dilaksanakan.

Sumber : www.detikfinance.com

Sejarah Berdirinya Tapak Suci

Sejarah Singkat TAPAK SUCI
Pra Sejarah
Pra-sejarah Tapak Suci telah dimulai sejak lahirnya seorang putera dari K.H. Syuhada, yang bernama Ibrahim, pada tahun 1872 di Banjarnegara (Jawa Tengah). Di usia remaja kemudian Ibrahim belajar pencak. Pemuda Ibrahim kelak kemudian dikenal sebagai pemuda yang aktif dan berani apalagi dalam menentang penjajahan Belanda. Dengan berbekal ilmu pencaknya, pemuda Ibrahim kerap mengganggu dan melakukan perlawanan terhadap Belanda. Pernah pula suatu kali pada saat sedang pertunjukkan wayang di kediaman seorang cina bernama Djin Sang, terjadi keributan yang mana Ibrahim muda akhirnya bertarung melawan seorang jago tinju berkebangsaan Belanda yang amat sombong. Pertarungan ini dimenangkan oleh Ibrahim. Dengan pencak silatnya itu Ibrahim kerap membuat masalah dengan tentara Belanda, sehingga tak ayal hal Ibrahim sering menjadi buronan Belanda.

KH. Syuhada pun tak segan-segan memberi hukuman kepada Ibrahim dengan maksud agar Ibrahim dapat “melunak” terhadap Belanda sehingga tidak menyulitkan dirinya dan keluarga. Bahkan sebagai buronan Belanda, Ibrahim sempat dilarikan ke Batavia oleh ayahnya untuk diasuh oleh seorang kerabatnya yang waktu itu memiliki kedudukan yang terhormat di Batavia. Namun di Batavia sikap Ibrahim yang anti Belanda itu tidaklah surut. Terlebih di Batavia karena merasa kerabatnya memiliki kedudukan dan jabatan terhormat, Ibrahim tetap sering membuat masalah dengan Belanda. Lagi-lagi hal ini membuatnya menjadi buronan Belanda di Batavia.

Suatu ketika tercetus niat Ibrahim untuk berangkat Haji. Selain karena keinginan untuk menimba ilmu agama agar lebih dalam, hal ini juga dikarenakan Ibrahim tidak ingin kedudukan dan karir kerabatnya di Batavia itu terganggu karena ulahnya yang tidak mau kompromi dengan tentara-tentara Belanda. Maka berangkatlah Ibrahim ke tanah suci.

Sepulangnya dari tanah suci, Ibrahim telah menyamarkan identitasnya dengan mengganti namanya menjadi Busyro Syuhada. Sejak itulah orang mengenalnya sebagai KH. Busyro Syuhada. Kemduian setelah menikah dengan puteri KH. Ali, Ibrahim kemudian mendirikan Pondok Pesantren Binorong di Banjarnegara. Tak hanya Ibrahim saja yang mengganti namanya, namun juga termasuk adiknya. M. Yasin.

Pondok Pesantren Binorong, berkembang pesat, diantara santri-santrinya antara lain : Achyat (KH. Burhan) adik misan Ibrahim, M. Yasin (Abu Amar Syuhada) adik kandung, dan Sudirman.

Tahun 1921 dalam konferensi Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta, KH. Busyro bertemu pertama kali dengan dua kakak beradik; A. Dimyati dan M. Wahib. Diawali dengan adu kaweruh antara M. Wahib dengan KH. Burhan, selanjutnya A. Dimyati dan M. Wahib mengangkat KH. Busyro sebagai guru.

Cikauman
Aliran Banjaran, yang pada awalnya dikembangkan melalui Pondok Pesantren Binorong akhirnya pindah ke Kauman, seiring dengan berpindahnya KH. Busyro ke Kauman, Yogyakarta. Selanjutnya atas restu Pendekar Besar KH. Busyro, A. Dimyati dan M.Wahib diizinkan untuk membuka perguruan dan menerima murid. Pada tahun 1925 dibukalah Perguruan Pencak Silat di Kauman, dengan mana CIKAUMAN. Pada waktu itu digariskan dengan tegas dasar yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua murid-muridnya, yaitu:

Cikauman berlandaskan Al Islam dan berjiwa ajaran KH.Ahmad Dahlan, membina pencak silat yang berwatak serta berkripadian Indonesia, bersih dari sesat dan sirik.
Mengabdikan perguruan untuk perjuangan agama serta bangsa dan negara.
Sikap mental dan gerak langkah anak murid harus merupakan tindak-tanduk Kesucian.
Perguruan Cikauman (Kauman-Banjaran), dipimpin langsung oleh Pendekar Besar M. Wahib dan Pendekar Besar A. Dimyati, dengan paket keilmuan berupa 15 jurus, 5 kembangan, dan ke-Tauhid-an. Murid angkatan pertama perguruan Kauman ini adalah M. Djuraimi (Mbah Djur) dan M. Syamsuddin. Kehandalan M. Syamsuddin terletak pada permainan sabetan kaki dan tangan. Hal ini ditunjang oleh postur tubuh M. Syamsuddin yang kekar, karena selain gemar pencak M. Syamsuddin juga seorang pemain sepak bola yang handal, berasal dari klub “JOR HW”.

Setelah dinyatakan lulus dari Perguruan Cikauman, M. Syamsuddin diizinkan untuk menerima murid dan selanjutnya mendirikan Perguruan SERANOMAN.

Seranoman
Perguruan Seranoman melahirkan seorang Pendekar bernama M. Zahid, anak murid Seranoman yang berotak cemerlang dan berkemampuan tinggi, serta pergaulannya luas. Kehandalan M. Zahid bertumpu pada ketajaman gerak. Selain itu beliau berhasil mengembangkan dari 5 menjadi 8 Kembangan, dan berhasil merancang pengajaran keilmuan sehingga keilmuan pencak mudah untuk dimassalkan. Namun sayangnya beliau berpulang ke Rahmatullah sehingga belum sempat mendirikan perguruan baru. Sekalipun begitu M. Zahid sempat melahirkan seorang murid berbakat, yaitu Moh. Barie Irsyad. Selanjutnya Moh. Barie Irsjad dibina langsung oleh A. Dimyati dan M. Wahib. Tercatat pula beberapa nama yang juga masih merupakan anak murid Cikauman, yaitu M. Djami’at Dhalhar yang juga pemain sepak bola Nasional, M. Wasthon Sujak dan Bakir Ordus

Pada perkembangan selanjutnya Moh. Barie Irsyad diarahkan untuk menghadapi aliran-aliran hitam. Puncaknya adalah tantangan adu kaweruh melawan aliran hitam dengan taruhan siapa yang kalah harus pergi (terusir) dari Kauman. Di bawah kesaksian Pemuda Muhammadiyah ranting Kauman, pada suatu malam — tepatnya tengah malam, bertempat di pelataran Mesjid Gede Kauman, Yogyakarta, berlangsunglah pertarungan tersebut. Atas izin Allah SWT, seluruh murid menyaksikan bahwa yang bathil tidak akan dapat mengalahkan yang haq. Moh. Barie Irsyad berhasil melumpuhkan ilmu sihir dari aliran hitam.

Pada waktu di bai’at Pendekar Moh. Barie Irsyad berhasil mempertanggung jawabkan 11 Kembangan. Lalu Pendekar Moh. Barrie Irsyad, sebagai murid angkatan ke-6 yang telah dinyatakan lulus dalam menjalani penggemblengan oleh Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati, kemudian diberi restu untuk menerima murid. Moh. Barie Irsyad kemudian mendirikan Perguruan KASEGU.

Kasegu
Nama Kasegu diambil dari Segu atau Kasegu, yaitu senjata khas yang berlafadz “MUHAMMAD”, diciptakan oleh Pendekar Moh. Barrie Irsyad. Selanjutnya Segu menjadi senjata khas Perguruan TAPAK SUCI. Kasegu juga bermakna “KAuman SErba GUna”. Pada selanjutnya ada orang yang menyebutnya sebagai Kasegu Badai Selatan (mengingat operasionalnya berpusat di bagian selatan Kauman).

Selanjutnya, dalam angkatan ketujuh ini tercatat antara lain:

Murid Cikauman (murid langsung Pendekar M. Wahib): Achmad Djakfar, Moh. Dalhar Suwardi, M. Slamet.
Murid Seranoman (murid langsung Pendekar M. Syamsuddin):M. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.
Murid Kasegu (murid langsung Pendekar Moh.Barie Irsyad): Irfan Hadjam, M. Djakfal Kusuma, M. Sobri Ahmad, dan M. Rustam Djundab.
Murid angkatan ketujuh ini mulai berlatih di tahun 1957, biasanya empat kali seminggu mulai pukul delapan (ba’da Isya) sampai mendekati Shubuh.

Lahirnya TAPAK SUCI
Atas desakan murid-murid kepada Pendekar Moh. Barie Irsyad, muncullah gagasan untuk mendirikan satu perguruan yang mengabungkan perguruan yang sejalur (Cikauman, Seranoman dan Kasegu). Namun untuk itu mestilah mendapat dukungan. Atas izin Allah SWT, Pendekar Besar M. Wahib dan para sesepuh aliran pun akhirnya memberikan restunya. Itupun setelah melalui pembuktian-pembuktian keilmuan yang diselenggarakan berkali-kali, dengan pengertian bahwa kelahiran perguruan yang baru kelak bukanlah merupakan suatu aliran yang baru melainkan tetap berakar dari aliran Cikauman (Banjaran-Kauman).

Pendekar Besar H.M. Barie IrsjadBeberapa ulama dan aktifis Muhammadiyah pun mendukung pendirian perguruan yang dinanti-nantikan ini dengan harapan kelak perguruan pencak yang terorganisir ini dapat menjadi wadah pengkaderan dan wadah silaturahim para ahli pencak di lingkungan Muhammadiyah.

Berbagai perangkat organisasi pun telah disiapkan, antara lain:

Nama Perguruan dirumuskan dengan mengambil dasar dari ajaran Perguruan Kauman, maka ditetapkan nama TAPAK SUCI.
Tata tertib upacara disusun oleh Moh. Barie Irsyad.
Doa dan Ikrar disusun oleh H. Djarnawi Hadikusuma.
Lambang Perguruan diciptakan oleh M. Fahmie Ishom.
Lambang Anggota diciptakan oleh Suharto Sujak.
Lambang Tim Inti Kosegu dibuat oleh Ajib Hamzah.
Bentuk dan warna pakaian ditentukan oleh M. Zundar Wiesman dan Anis Susanto.
Kemudian, atas izin dan restu Allah SWT telah menjadi suatu kenyataan sejarah bahwa pada tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta, TAPAK SUCI telah ditakdirkan untuk lahir dan berkembang di seluruh Nusantara dan kelak meluas ke mancanegara, untuk menjadi pelopor pengembangan pencak silat yang methodis dan dinamis. Semuanya ini berkat kebesaran jiwa para Pendekar pendahulu (sesepuh) yang mampu memandang jauh ke depan. Tapak Suci adalah amanat dari Pendekar-pendekar Cikauman (Kauman-Banjaran) kepada generasi penerus bangsa untuk dipelihara, dibina, dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya.

Pada waktu lahirnya Tapak Suci, telah digariskan bahwa:

Tapak Suci berjiwa ajaran KH. Ahmad Dahlan
Keilmuan Tapak Suci bersifat Methodis dan Dinamis
Keilmuan Tapak Suci bersih dari syirik dan menyesatkan
Pasca Kelahiran
Tahun-tahun 1960-an kita ketahui bahwa gerakan komunis di Indonesia telah semakin menjadi-jadi di seluruh pelosok negeri. Mereka mengintimidasi kaum Muslim dan menggerogoti kesatuan Bangsa. Hal ini terjadi juga di Kauman. Tak sedikit anak-anak Kauman yang diganggu, sekalipun Kauman sudah menjadi perkampungan Muslim. Maka kehadiran Tapak Suci memberi rasa aman bagi kaum Muslim di situ. Masa-masa awal ini adalah masa-masa perlawanan terhadap gerakan Komunis yang terampil dalam mengintimidasi, menfitnah, dan merusak. Saat itu konsentrasi beladiri Tapak Suci secara otomatis diarahkan untuk menghadapi gerakan komunis. Syukurnya, gerakan melawan komunis inipun juga diikuti oleh kelompok-kelompok pemuda yang kemudian membentuk sel-sel (kelompok) tersendiri di kampung-kampung lain, seperti Benteng Melati di Kampung Kadipaten, Perkasa di Kampung Suronatan, termasuk M. Djuraimi kelak membentuk perguruan Eka Sejati di Kampung Karangkajen, yang seolah sebagai sel dari gerakan di Kauman.

Waktu itu pergaulan Tapak Suci memang tidak terbatas pada segelintir kelompok seprofesi atau se-persyarikatan (Muhammadiyah) saja. Insan Tapak Suci banyak pula yang aktif di organisasi kepemudaan lainnya, terutama memang ketika umat bersatu melawan komunis. Maka tak heran Tapak Suci yang “Putera Muhammadiyah” waktu itu banyak bergaul dengan HMI yang kerap disebut “anak Umat”. Oleh surat kabar PKI, Tapak Suci dikatakan sebagai onderbow dan tukang pukul HMI, dikarenakan Tapak Suci membina Korba HMI dan sering tampil dalam kegiatan HMI. Disebutkan pula dalam riwayat bahwa salah seorang pahlawan Ampera dari Yogyakarta, Aris Margono, adalah seorang anggota Tapak Suci dan aktif di HMI, yang kemudian gugur di Yogyakarta ketika memperjuangkan Amanat Penderitaan Rakyat.

Kiranya sepak terjang pemuda-pemuda Tapak Suci yang ikut menggalang kekuatan dalam melawan komunis, ternyata juga diharapkan kehadirannya di daerah-daerah lainnya. Terlebih jika daerah itu merupakan kampung umat Muhammadiyah, atau pun karena Tapak Suci dibawa oleh aktifis perguruan keluar daerah, sehingga permintaan untuk dibuka latihan TAPAK SUCI semakin meningkat. Maka hal inilah yang kelak mendorong lahirnya Tapak Suci di daerah-daerah. Seiring dengan itu masuklah beberapa ahli pencak yang berada di lingkungan Muhammadiyah ke dalam Tapak Suci. Hal ini tentu semakin menyemarakkan gegap gempita Tapak Suci dari sisi organisasi dan keilmuan. Perguruan Tapak Suci yang awalnya hanya di Yogyakarta akhirnya berkembang keluar Yogyakarta dan masuk ke daerah-daerah lainnya.

Setelah meletusnya pemberontakan G30 S/PKI, Tapak Suci kembali ke sarang dan berkonsetrasi kembali pada organisasi. Di tahun 1966 diselenggarakan Konferensi Nasional I TAPAK SUCI yang dihadiri oleh para utusan Perguruan Tapak Suci yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Pada saat itulah berhasil dirumuskan pemantapan organisasi secara nasional, dan Perguruan Tapak Suci dikembangkan lagi namanya menjadi Gerakan dan Lembaga Perguruan Seni Beladiri Indonesia TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH.

Sejak Konferensi Nasional I TAPAK SUCI ini mulai digunakan sebutan PENDEKAR. Pasca Konferensi Nasional I ini tingkat pendidikan di TAPAK SUCI adalah:

Siswa Satu, Siswa Dua, Siswa Tiga, Siswa Empat.
Asisten Pelatih, Pelatih Muda, Pelatih Kepala.
Pendekar.
Kepada asisten pelatih dilakukan ujian dengan mempertanggung jawabkan karya tulis disamping karya nyata, sebagai manifestasi dari tradisi “adu kaweruh” yang sudah dipelopori oleh para leluhur TAPAK SUCI. Tradisi Karya Tulis/Karya Nyata sampai sekarang masih berlaku sebagai prasyarat ujian kenaikan tingkat Kader dan Pendekar TAPAK SUCI.

Sesungguhnya sejak tahun 1964 secara de-facto TAPAK SUCI sudah menjadi gerakan Muhammadiyah. Banyak ulama dan pimpinan Muhammadiyah baik di Yogyakarta maupun di daerah-daerah menerima dan mendukung atau bahkan membutuhkan Tapak Suci. Selain itu puncak pimpinan Muhammadiyah seperti H. Djarnawi Hadikusuma duduk sebagai Penasehat, dan HR. Haiban Hadjid sebagai Ketua Umum Perguruan TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH. Namun barulah pada Sidang Tanwir Muhammadiyah di tahun 1967 yang diselenggarakan di Gedung Pesantren ‘Aisyiyah, Kauman, Yogyakarta, TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH ditetapkan secara resmi menjadi organisasi otonom ke-11 di lingkungan Muhammadiyah. Kala itu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah K.H. Ahmad Badawi, seorang pimpinan Muhammadiyah yang berwawasan luas dan bijaksana. KH.Ahmad Badawi memandang bahwa TAPAK SUCI sangat efektif sebagai tempat pembinaan Kader Muhammadiyah.

Prestasi olahraga dan seni
Dalam Kejuaraan Nasional I Tapak Suci tahun 1967 di Jember, pertandingan Pencak Silat Tapak Suci dilaksanakan dengan pertarungan bebas. Hal ini bercermin dari tradisi perguruan sejak dulu dalam melakukan sabung (pertarungan) yaitu dengan menggunakan full-body contact, yang mana setiap anggota tubuh adalah sasaran sah untuk diserang, kecuali mata dan kemaluan. Namun ternyata sistem pertarungan seperti itu tidak dapat diterapkan dalam pertandingan olahraga karena dapat mengakibatkan cidera, cacat permanen, bahkan kematian. Maka seiring dengan itu pula maka pasca Kejurnas I di Jember tahun 1967 itu sistem pertandingan olahraga Tapak Suci terus mengalami penyempurnaan demi penyempurnaan, sekalipun hingga beberapa dasawarsa ke depan kemudian, sistem pertandingan olahraga Tapak Suci tetap tidak menggunakan pelindung badan (body-protector), dengan pengertian bahwa “pelindung badan” pesilat Tapak Suci adalah keilmuan dan ketangkasan si pesilat. Pada Kejurnas I di Jember itu pun sudah diperlombakan pencak silat seni, yang mana yang dilombakan adalah Kerapihan Teknik Permainan.

Ketika Tapak Suci memantapkan diri dalam gerakan olahraga dan seni, keilmuan Tapak Suci ditampilkan melalui 4 aspek; mental-spiritual, olahraga, seni, dan beladiri. Adapun ilmu pengebalan tubuh ataupun anggota tubuh berupa alat penyasar, mulai ditinggalkan. Hal ini mengingat adanya anjuran dari Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah agar ilmu tersebut disimpan, kalau toh itu ilmu yan haq, akan tetapi dikhawatirkan dapat menjadi satu kesombongan. Hanya dengan Kuasa Allah dan kebesaran hati para sesepuh Tapak Suci sejak dulu itulah, sehingga Tapak Suci tidak mau menyombongkan keilmuannya.

Perguruan Historis IPSI
Pada masa-masa perkembangan Perguruan Tapak Suci yang telah merambah ke persada nusantara, maka dipandang perlu bagi Perguruan Tapak Suci untuk mencari induk organisasi pencak silat. Pada waktu itu sekurang-kurangnya ada tiga organisasi yang menamakan diri sebagai induk organisasi pencak silat Indonesia, yaitu: PPSI yang digerakkan dari Bandung, IPSI yang digerakkan dari Jakarta, dan BAPENSI yang digerakkan dari Yogyakarta, yang masing-masing mencari kekuatan pendukung.

Melalui Rapat Kerja Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 19 s.d 20 April 1967 di Pekalongan, disamping memutuskan dan mengesahkan Anggaran Rumah Tangga, Tapak Suci berketetapan hati memilih Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (sekarang Ikatan Pencak Silat Indonesia) sebagai induk organisasi pencak silat. Untuk itu Tapak Suci didaftarkan kepada PB. IPSI dan langsung diterima menjadi anggota nasional. Kelak kemudian Tapak Suci didudukkan sebagai salah satu dari 10 Perguruan Historis IPSI, mengingat peran Tapak Suci yang menunjang tegak berdirinya PB. IPSI yang kala itu kondisinya sedang kritis.

Kiprah Tapak Suci
Maka kelak kiranya Tapak Suci menjalankan tugas dan peran yang tidak mudah. Di satu sisi Tapak Suci adalah organisasi dakwah yang berinduk ke Muhammadiyah. Di sisi lain Tapak Suci adalah organisasi pencak silat dengan induknya IPSI. Pada dimensi lainnya, Tapak Suci adalah sebuah ilmu beladiri, namun juga merupakan gerakan olahraga dan seni. Kiranya jati diri pendekar nasional ini tidak mudah dilalui. Akan sangat banyak godaan dan hambatan yang bisa saja membawa kepada kejayaan semu, kehinaan abadi. Hal ini menuntut organisasi dan keilmuan dapat seiring sejalan. Kelak itulah mengapa Sabuk yang terurai pada pesilat Tapak Suci, harus sama panjang di kedua sisi dan tepat jatuhnya di tengah, tidak lebih panjang di satu sisi saja.

Hingga saat ini insan TAPAK SUCI banyak berkiprah di dalam berbagai bidang pekerjaan, mulai dari pelajar, remaja, guru, ibu rumah tangga, olahragawan, petani, pedagang, buruh, kuli, hingga kepada insinyur, dokter, master kesehatan, master hukum, pengacara, militer, pengusaha, hingga politikus. Kesemuanya diharapkan membawa pesan-pesan Islami yang menyerukan keselamatan di dunia dan di akhirat, amar makruf nahi mungkar, dibalut dalam sosok kependekaran nasional yang mempertahankan martabat agama, bangsa, dan negara, mau bergaul, adaptif dan terbuka, seolah insan Tapak Suci senantiasa ada di setiap peta yang digambar orang.***

Sumber : www.merapiregency.com

Hal – Hal Yang Unik Mengenai Perang

1. Perang Vietnam (1957 – 1975) merupakan aib bagi bangsa Amerika Serikat. Mengapa tidak, perang ini telah membuat Amerika Serikat babak belur, baik luar maupun dalam. Di medan perang, tentara AS yang sangat perkasa di Perang Dunia ke-2 benar-benar dibuat tak berdaya oleh keuletan tentara Vietnam Utara (NVA) dan milisi yang biasa disebut Vietcong (VC). Meski tentara AS telah mengembangkan persenjataan yang sangat canggih (penggunaan rudal air-to-air adalah yang pertama kali di dunia digunakan dalam suatu peperangan), tetap aja mereka tak berdaya menghadapi taktik gerilya yang diterapkan NVA dan VC. Gara-gara taktik gerilya itu, AS harus mengeluarkan dana perang yang sangat besar untuk mendukung tentara AS di Vietnam. Dan itu menimbulkan protes keras di dalam negeri sendiri. Gelombang protes silih berganti menuntut pemerintah menarik pasukan AS dari Vietnam. Perang yang berlangsung selama 18 tahun yang merupakan perang terlama yang pernah dialami oleh AS. Dan tahukah Anda, Ho Chi Minh, Pemimpin Besar Vietnam Utara ternyata belajar menggunakan taktik gerilya dari bukunya Abdul Haris Nasution yang fenomenal, Strategy of Guerrilla Warfare. Selain diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, karya ini menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite militer dunia, West Point, Amerika Serikat.

2. Perang Jawa atau lebih dikenal dengan Perang Diponegoro ( 1825-1830 ) ternyata dipicu oleh hal yang sederhana, yaitu penancapan tonggak-tonggak pembuatan jalan rel kereta api. Pada masa itu, Belanda tengah giat-giatnya membangun rel kereta api yang melewati daerah Tegalrejo di Jawa Tengah. Rupanya di salah satu sektor, Belanda tepat melintasi makam dari leluhur Pangeran Diponegoro. Hal inilah yang membuat Pangeran Diponegoro marah luar biasa, dan memutuskan untuk mengangkat senjata melawan Belanda. Namun penyebab perang tersebut sebenarnya merupakan akumulasi semua permasalahan yang ada, seperti pajak yang tinggi, campur tangan Belanda dalam urusan istana Yogya, hingga permasalahan ketidakpuasan di kalangan istana itu sendiri.

3. Sampai sekarang tidak ada yang tahu pasti kapan terjadinya Perang di Kurukshetra. Pertempuran tersebut tidak diketahui dengan pasti kapan terjadinya, sehingga kadang-kadang disebut terjadi pada “Era Mitologi”. Beberapa peninggalan puing-puing di Kurukshetra (seperti misalnya benteng) diduga sebagai bukti arkeologinya.Para sarjana berusaha mencari tahu pada tahun berapa sebenarnya perang di Kurukshetra terjadi. Mereka menggunakan catatan dalam Mahabharata, memperhitungkan posisi benda langit, menggunakan sistem kalender, bahkan sampai melakukan analisa radiokarbon. Ada yang memperkirakan perang besar itu terjadi pada tahun 900 SM. Pertempuran Sepuluh Raja, pertempuran antara Raja Bharata bernama Sudas dan perserikatan sepuluh suku yang muncul dalam Rgveda, dipercaya sebagai asal mula mitologi perang di Kurukshetra terjadi. Beberapa arkeolog India mencoba mencari tahu kapan sebenarnya perang di Kurukshetra terjadi, seperti penelitian belanga yang ditemukan di Ganges. Penelitian radiokarbon menunjukkan artifak tersebut berasal dari periode 800 – 350 SM.

4. Dalam lintasan sejarah, selain perang Salib (the crusade), mungkin belum ada tragedi yang begitu dahsyat dampak jangka panjangnya bagi peradaban dunia. Perang ini telah melibatkan seluruh kekuatan Barat-dalam hal ini Kristen-melawan Imperium dinasti Abbasiyah-dalam kaitannya dengan Islam. Perang ini terjadi dari tahun 1099 sampai 1291 M sehingga merupakan perang terbesar dan terlama sepanjang masa. Dampaknya pun sangat luar biasa hingga kini. Peristiwa runtuhnya gedung WTC (11/8) adalah bukti jejak-jejak dampak dari perang salib tersebut. Padahal perang tersebut lebih banyak mengarah pada unsur politisnya daripada unsur keyakinan. Agama akhirnya dijadikan alat pembenaran demi melegalisasi perang tersebut.

Sumber : www.kaskus.us